Koordinator divisi Field Executor (FE) kami, Adinda, “memecah” grup besar kami di salah satu aplikasi obrolan gratis pekan lalu. Setelah sekitar tiga bulan, kerinduan kami menyapa sosok mulia/solia secara langsung melalui project eksekusi bulanan akhirnya akan terobati.
Himbauan masif dari pemerintah terkait pandemi COVID-19 kami taati secara maksimal. Kami sangat mengurangi kegiatan berkumpul selama ajakan beraktivitas di rumah saja. Memang benar bahwa selama kampanye di rumah saja tersebut kami beberapa kami menyalurkan amanah ke solia dan saudara terdampak COVID-19. Hanya saja, project eksekusi tetaplah selalu dinanti. Project ini menjadi titik kami memulai semua hingga bertahan saat ini.
Project eksekusi kali ini membutuhkan perencanaan yang ekstra hati-hati dibandingkan project sebelumnya. Tak pelak era normal baru berlaku pula di komunitas kami. Keselamatan solia, anggota komunitas dan relawan menjadi prioritas sehingga Badan Pengurus Harian dan koordinator setiap divisi sebelumnya harus merumuskan protokol kesehatan a la KNJ demi kebaikan bersama.
Membatasi Jumlah Relawan
Project eksekusi ke-46 ini hanya diikuti oleh 12 anggota dan relawan saja. Kami ingin tetap menyampaikan amanah donatur dengan tetap menaati larangan berkumpul secara berlebihan. Sebagai informasi, saat ini KNJ mempunyai 48 anggota tetap.
Tidak hanya itu. Setiap anggota komunitas dan relawan wajib memenuhi tujuh prasyarat kehadiran, yakni dalam kondisi sehat, memakai masker, menggunakan baju lengan panjang, membawa helm sendiri, membawa hand sanitizer, membawa sarapan dari rumah dan membawa air minum sendiri.
Project eksekusi alhamdulillah telah terselenggara secara sukses pada Minggu, 5 Juli 2020. Peserta eksekusi dibagi ke dalam dua kelompok, yakni rombongan I dan II. Grup I berangkat menuju target solia pada pukul 10 pagi. Grup II menyusul satu jam kemudian. Kami berkumpul di tempat biasa kami melakukan project eksekusi, yakni di Taman Honda, Tebet, Jakarta Selatan.
Pada project kali ini, kami menargetkan tiga solia, dimana dua merupakan solia baru sedangkan yang satunya solia silaturahmi, yang artinya pernah menerima bantuan melalui project eksekusi. Solia baru adalah kakek Surya, 67 tahun, penjual sandal jepit di sekitar mall Kalibata, Jakarta Selatan.
Solia baru ke-2 adalah kakek Marwan, 95 tahun, penyapu jalanan di dekat lampu merah RSIA Brawijaya, Jakarta Selatan. Sedangkan solia silaturahmi adalah kakek Supardi, penjual lontong sayur di Pulo Asem Utara, Jakarta Utara.
Tim eksekusi terdiri dari teman-teman dari divisi lainnya; Dokumentasi, Public Relation, Purchasing & Merchandising dan Internal Team Development. Walau harus memperketat aturan, project eksekusi berjalan dengan baik dimana kami telah menemui masing-masing solia untuk menyerahkan bantuan. Cerita penyerahan donasi masing-masing solia silahkan dibaca di artikel berikutnya.