Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Jajanan lokal tak pernah pudar oleh waktu. Di tengah banyaknya kudapan modern a la Barat yang sedang tren, kudapan warisan nenek moyang masih sering diburu penduduk ibukota. Nenek Warsinah, sekitar 70 tahun, adalah salah satu yang menjajakan dagangan semacam ini.

Alhamdulillah, kami telah menemui beliau saat project eksekusi edisi Januari 2020 pada Minggu, 26 Januari 2020. Nenek Warsinah tinggal di Jalan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, bersama bos penjual kue tempat nenek memperoleh barang dagangannya.

Ada pun yang nenek jual yakni gemblong, pastel, martabak mini telur dan dadar gulung. Hampir semuanya merupakan jajanan tradisional yang sudah turun-temurun populer di kalangan masyarakat. Beliau biasa menjual gemblong, gorengan dan dadar gulung mulai dari jam 6 malam atau selesai Maghrib hingga jam 9 malam. Harga kue atau gorengan yang beliau jual Rp1.500 per buah. Keuntungan yang beliau dapatkan hanya Rp300 per buah. Pendapatan sehari beliau antara Rp30 ribu dan Rp50 ribu.

Nenek Warsinah berjualan di sekitaran jalan Kramat Sentiong lalu biasa beristirahat di Indomaret atau Alfamart di Jalan Kramat Sentiong. Beliau tidak mempunyai rumah. Nenek Warsinah menumpang di tempat beliau mengambil atau menjualkan barang dagangannya.

Suami beliau sudah meninggal. Pasangan ini dikaruniai seorang anak perempuan yang sudah menikah lalu mempunyai tiga orang cucu. Anak nenek Warsinah tinggal di daerah Menteng dengan mengontrak di tempat adiknya nenek seharga Rp1 juta per bulannya.

Atas nama nenek Warsinah kami mengucapkan terima kasih kepada sahabat dan donatur KNJ atas perhatian dan bantuannya. Semoga Allah swt melimpahkan kesehatan dan mempermudah urusan baik sahabat dan donatur KNJ semua, amiin ya robbal’alamiin.

Penulis dan editor: Eny Wulandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window