Aroma mie ayam sudah lama menggoda lidah kita. Makanan mie modifikasi nusantara ini menjadi andalan kakek Kadijan, 79 tahun, mencari rezeki halal. Beliau telah menerima donasi dalam project eksekusi November 2019 lalu.
Kakek Kadijan telah menjual mie ayam selama 38 tahun di depan RS Premiere Jatinegara, Jakarta Timur. Beliau tinggal di Jalan Amal 1, Pondok Bambu. Kakek menekuni profesi ini sebab beliau pernah menjadi karyawan restoran mie. Ketika sudah ada modal sendiri, beliau mulai berjualan.
Kakek Kadijan tinggal bersama istrinya yang berumur 52 tahun. Istri kakek Kadijan menjajakan jasa tukang cuci gosok pakaian. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, yang pertama telah menikah dan bekerja di sebuah perusahaan. Anak kedua beliau juga telah bekerja.
Kakek mematok harga mie ayam Rp20 ribu semangkuk. Penghasilan beliau tidak menentu tetapi lebih sering sepi. Beberapa waktu yang lalu kakek sakit. Beliau kehilangan penglihatan dan kesadaran saat berjualan. Beliau sempat dirawat lima hari. Akhirnya sekarang kakek ditemani oleh keponakannya dalam berjualan. Hal ini disebabkan adanya efek obat yang dikonsumsi pak Kadijan dimana bisa menyebabkan beliau sulit mendengar dan menderita pincang pada kaki kirinya. Beliau juga mempunyai kesulitan pendengaran .
Kakek masih teguh bekerja untuk membiayai kontrakan dan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada donatur dan sahabat KNJ. Beliau mendoakan agar Sang Pencipta membalas kebaikan pada donatur.
Editor: Eny Wulandari