Usia nenek Maemunah atau Mumun sudah tak lagi muda. Tepatnya 71 tahun, nenek Maemunah menjual pepes kerongkongan ayam di sekitaran rumah beliau, yaitu Pulogundul, Kramat Jaya dan sampai daerah Johar.
Salah satu alasan beliau tetap berjualan, yakni untuk menghidupi anaknya yang berkebutuhan khusus dan adiknya yang ikut tinggal bersama beliau. Keluarga ini menempati rumah warisan dari orang tua yang meski tampak kokoh di depan ternyata sangat rapuh di dalamnya.
Nenek Maemunah mengatakan rumahnya sudah banyak ditopang oleh batu bata. Atap rumahnya merupakan bantuan dari lurah setempat. Penghasilan nenek Maemunah mencapai Rp20 ribu per hari jika dagangannya laris. Pepes yang nenak jual buatan orang lain yang rumahnya tidak jauh dari rumah beliau. Jadi nenek Maemunah hanya menjualkannya saja dengan mengambil keuntungan Rp200 per bungkus pepes. Harga setiap bungkus pepes murah sekali, yakni Rp1 ribu saja.
Walau hanya memperoleh sedikit laba, nenek Maemunah tidak mengeluh. Beliau tetap bersyukur dengan penghasilannya tersebut sebab terasa nikmat dan membawa berkah. “Jujur lebih baik dari apa pun itu.”
Karena kejujuran beliau itulah, nenek Maemunah kerap memperoleh bantuan, baik dari Alloh swt mau pun dari orang lain. Nenek Maemunah mengucapkan terima kasih atas bantuan dari sahabat dan donatur KNJ yang dalam project ke-38 akhir April 2019 lalu memberikan donasi Rp2 juta, donasi amanah Rp1.454.000, pakaian, alat sholat dan sembako.
Editor: Eny Wulandari