Assalamualaikum gaisss, semoga pada sehat-sehat selalu ya!
Perkenalkan beliau bernama pak Agus, 32 tahun, asal dari Pemalang, Jawa Tengah. Pak Agus ini adalah sosok mulia yang inspiratif sebab beliau seorang penyandang disabilitas. Walau pun mempunyai kekurangan fisik tetapi bapak Agus pasrah dengan keadaan. Beliau sehari-hari bekerja menjual gado-gado di daerah Puri Tomang, atau tepatnya di samping bengkel pertigaan Puri Tomang, Grogol, Jakarta Barat.
Saat berjualan, beliau memakai kaki palsu, celana panjang dan sepatu sehingga tidak terlihat bahwa beliau sebenarnya seorang disabilitas. Singkat cerita mengapa beliau kini mengalami kekurangan fisik. Pada 2013, bus yang beliau naiki menabrak sebuah mobil yang mengangkut asbes. Asbes tersebut menimpa beliau sehingga kaki beliau putus. Pihak bus menanggung biaya rumah sakit dan memberikan asuransi kecelakaan sebesar Rp15 juta. Uang tersebut sudah habis beliau pakai untuk berobat, yang memang tidak murah harganya.
Beliau bercerita ingin mengganti kaki palsu lamanya dengan kaki palsu yang baru karena dari pertama kali kecelakaan belum pernah diganti. Kaki palsu beliau saat ini sudah tidak layak pakai dimana sudah banyak tambalan, bagian pergelangan kaki palsu sudah sedikit patah yang kemudian beliau tambal sendiri memakai lakban.
“Jangan kan untuk beli kaki palsu baru. Bisa kirim uang untuk istri dan anak-anak di kampung saja saya sudah bersyukur,” kata beliau.
Pak Agus mengatakan lutut beliau sering bengkak dan mengeluarkan nanah yang dapat menyebabkan beliau tidak bisa berjualan hingga lebih dari 10 hari.
Beliau biasanya berjualan dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Penghasilan kotor beliau dalam sehari kadang-kadang mencapai Rp400 ribu belum dikurangi modal untuk berbelanja bahan untuk membuat gado-gado. Kadang beliau sampai tidak bisa kirim uang untuk istri dan anak-anak nya di kampung.”Untung istri saya orangnya sabar mbak”, kata beliau.
Bapak Agus memilki seorang istri dan tiga orang anak yang tinggal di kampung, dimana dua orang anak beliau merupakan anak sambung. Kedua anak beliau masih bersekolah tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas, sedangkan yang satu masih berumur empat tahun. Beliau mengontrak bersama kedua orang tuanya yang juga menjual gado-gado di RT 11 RW 06 No 45, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dengan membayar sewa kontrakan Rp600 ribu rupiah per bulan.
Bapak Agus sangat terharu menerima kedatangan kami untuk menyerahkan donasi titipan donatur. Beliau berkaca kaca, sembari menerima donasi lengkap yang diberikan. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang sudah mau memberikan donasi kepada beliau lalu mendoakan kebaikan kepada para donatur dan tim KNJ.