Eksekusi Bulan Ini, what's on|

Halo sahabat KNJ!

Pekan lalu kami telah menyerahkan amanah ke 14 target solia untuk proyek eksekusi edisi ke-31 dengan terlebih dahulu berkumpul di taman Honda, Tebet, Jakarta Selatan, pada Minggu (29/7/2018).

Salah satu target solia yang telah memperoleh donasi dari donatur adalah mbah Mahmud, 60 tahun. Beliau mencari nafkah dengan menjual telur keliling di sekitar jalan Cikoko Barat I, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Mbah Mahmud sudah hampir 20 tahun jualan telur keliling di Jakarta. Beliau merantau ke Jakarta untuk menghidupi istrinya dan lima anaknya yang masih belum bisa bekerja.

Layaknya solia yang pernah kami temui sebelumnya, mbah Mahmud figur yang tegar dan sabar menjalani hidupnya. Dengan pendapatan sehari-hari yang pas-pasan, misalkan Rp50 ribu berupa laba bersih yang hari itu beliau ceritakan kepada kami, mbah Mahmud tetap gigih bekerja. Selama di Jakarta, mbah Mahmud membayar kontrakan Rp300 ribu per bulannya.

Walau berpenghasilan secukupnya, mbah Mahmud masih berusaha memberikan nafkah ke keluarganya. Beliau biasanya baru pulang ke Garut, kampung halamannya, jika sudah mengantongi uang yang cukup sebab kakek tidak tahu cara mentransfer uang melalui ATM atau bank.

“Lebaran kemarin yang harusnya mbah pulang, mbah nggak pulang, karena katanya nggak punya uang untuk beli bus. Akhirnya mbah nunggu jualan lagi, biar bisa pulang,” cerita mbah Mahmud.

Alhamdulillah, pada Minggu tersebut kami bisa bertemu dengan beliau untuk menyampaikan amanah bantuan berupa uang tunai Rp2 juta + Rp300 ribu (uang donasi), sembako dan baju.

Beliau terlihat terharu sebagaimana terlihat dari matanya yang berkaca-kaca menerima donasi tersebut. Mbah mengucapkan terimakasih sekali untuk para donatur KNJ.

Mbah mengatakan akan memakai uang donasi tersebut untuk melunasi utang yang semakin menumpuk karena dipakai untuk membiayai kebutuhan hidup.

Sebelum kami berpisah, ada pertanyaan yang biasa kami lontarkan ke solia yang biasanya kami temui, yakni mengapa mbah Mahmud masih mau berusaha dan apakah terlintas keinginan mereka untuk mengemis.

” Mbah malu neng, jika harus ngemis. Malu sama Allah, lebih baik penghasilan dikit, tapi halal neng, ” jawab mbah Mahmud.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close Search Window