Daerah sekitaran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, memang menjanjikan banyak peluang bagi mereka yang berusaha mencari rezeki. Tak jarang daerah itu disesaki para pedagang, mulai dari pedagang asongan, PKL serta toko-toko elektronik. Tidak jauh dari situ, tepatnya di depan markas besar TNI Pusat Koperasi Kramat Jati, kakek Tata juga mencoba peruntungannya.
Dengan bermodalkan keterampilan dan alat seadanya, beliau menawarkan jasa menjahit sepatu atau yang lebih dikenal jasa sol sepatu. Dengan berbekal kesabaran kakek Tata menunggu pelanggan yang membutuhkan jasa beliau. Awalnya kakek membuka jasanya di daerah lapangan Banteng, dekat masjid Istiqlal, namun karena jaraknya yang lumayan jauh, kakek memutuskan untuk membuka jasa sol sepatu di sekitaran markas TNI tersebut mulai 1980.
Kakek sudah menekuni profesi ini mulai dari 1973. Tepatnya genap 45 tahun sudah kakek menggeluti profesi sebagai penjahit sepatu. Penghasilan kakek pun tidak bisa ditentukan, biasanya kakek mendapatkan antara Rp15 dan 100 ribu tiap harinya. Kakek biasanya mulai membuka jasanya pada pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Kakek sendiri mengontrak di daerah Condet, di jalan Olahraga 1 RT 03 RW 05. Beliau tinggal bersama teman-teman yang profesinya sama dengan beliau. Kakek berasal dari Garut. Istri kakek berada di kampungnya di daerah Garut. Kakek mempunyai lima orang anak, satu laki-laki dan empat perempuan. Anak beliau sudah menikah semua dan tinggal merantau bersama keluarganya masing-masing.
Dengan adanya donasi dari teman-teman Ketimbang Ngemis Jakarta pada 29 April 2018 lalu kakek mengucapkan banyak terima kasih. Serta tak lupa kakek mendoakan para donatur agar tetap sehat dan dilimpahkan rezekinya.
Kakek berpesan “Supaya jadi orang jangan serakah, dan juga jangan lupa untuk selalu bersyukur”
Editor: Eny Wulandari
salut sama kakek tata 45 tahun mentekuni pekerjaan menjadi tukang sol sepatu,, smoga si kakek dimudahkan rezekinya
Amiiin ya robbal’alamiin. Terima kasih banyak kak untuk komentar dan doa baik untuk kakeknya.