Nenek Suyanti, sosok mulia yang menjadi inspirasi untuk dijadikan teladan yang baik. Di usianya yang tidak lagi muda bukan alasan nenek untuk berpangku tangan menikmati masa tuanya.
Di usia yang sudah menginjak 62 tahun, nenek masih harus bekerja keras mencukupi kehidupan beliau dan juga anaknya. Suami nenek sudah meninggal dan meninggalkan rumah dengan luas satu petak. Di rumah yang seluas satu petak tersebut, nenek tinggal bersama anak-anaknya.
Anak laki-laki nenek pun ada yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Memang beberapa anak nenek juga sudah ada yang menikah namun karena keterbatasan ekonomi yang dialami anaknya, nenek tidak bisa bergantung kapada anaknya. Nenek akhirnya memutuskan untuk terus berjuang demi menyekolahkan anak laki-lakinya, serta demi memenuhi kebutuhan hidup setiap hari.
Nenek bekerja sebagai pengasuh anak setiap harinya. Upah dari mengasuh anak pun tidak cukup besar nominalnya, hanya sekitar Rp800 ribu. Namun nenek tetap bersyukur dengan apa yang nenek dapatkan.
Dengan adanya bantuan dari komunitas Ketimbang Ngemis Jakarta Februari lalu, nenek mengucapkan banyak terima kasih pada para donatur. Beliau juga mendoakan semoga para donatur diberikan kesehatan dan juga dilapangkan rezekinya.
Editor: Eny Wulandari