Nenek Rokayah atau sering dipanggil tetangga sekitar Bi Eru atau juga sering di panggil mama Sadi, menjadi pedagang sayur yang dijual tak jauh dari tempat tinggalnya. Tidak banyak memang kebutuhan yang dijual karena keterbatasan modal. Hanya ada beberapa jenis sayur saja yang beliau jua, seperti sayur sop, sayur asem, sayur sawi, bayam, toge, wortel, jagung, ketimun, beberapa balok tempe, tahu putih, bahkan cabai yang di jualpun tidak sampai 1/2 kilogram. Nenek tidak mampu jual ayam, daging, atau ikan segar. Jadi bisa di bayangkan untung yang nenek per oleh setiap hari nya, bersyukur nya nenek tetap semangat mencari rezeki untuk menghidupi keluarganya.
Nenek Rokayah menjadi salah satu sosok mulia yang berkesempatan mengikuti project social experiment yaitu Solia Goes To Mall pada Minggu, 12 Februari 2017. Lokasi belanja yang dipilih oleh salah satu tim KNJ yaitu ITC Cempaka Mas, dengan alasan keperluan yang dibutuhkan beliau di sana cukup lengkap serta letaknya yang strategis. Jarak dari rumah nenek pun tidak memakan waktu yang lama hanya sekitar 20 menit saja sudah sampai dengan jalanan yang lancar tentunya.
Sebelumnya tim sudah melakukan janji dengan nenek untuk pergi pada 12 Feb 2017 pukul 10 pagi. Saat sampai untuk menjemput nenek, ternyata nenek sudah duduk di tempat biasanya beliau dagang dari jam 9 pagi. Sungguh sangat antusias nenek untuk kami ajak pergi ke lokasi tempat belanja. Saat ditanya ingin beli apa nanti di sana, nenek mengaku masih bingung. Sesampainya di sana kami masih duduk sebentar lalu kami tawarkan nenek untuk makan dahulu. Nenek minta makanan ayam siap saji. Begitu lahapnya nenek makan sampai tidak ada percakapan yang keluar. Nenek ditemani oleh anaknya yang bernama Sadi, yang mengalami sedikit tekanan di jiwanya.
Selesai makan, kami ajak langsung belanja sembako di supermarket yang ada di ITC Cempaka Mas, letaknya ada di lower ground jadi kami turun ke bawah menggunakan eskalator. Ada kejadian dimana nenek hampir jatuh karena belum pernah sama sekali naik eskalator.
Saat masuk, nenek minta dibelikan jeruk dan kelengkeng di penjual buah. Lalu kami jalan menyusuri perlengkapan yang ditata rapi satu demi satu, mulai dari perlengkapan mandi, perlengkapan cuci, makanan serta peralatan rumah tangga.
Lanjut untuk berbelanja kami menuju lantai dua, mengitari toko-toko pakaian. Saat kami menawari nenek beli baju, sebenarnya nenek menolak karena baju gamis pada umumnya memiliki ukuran all size, jadi menurut nenek kepanjangan dan kebesaran untuk ukuran tubuhnya. Tetapi tidak apa-apa karena nenek ingin beli untuk dipakai di pengajian serta beli kerudung yang langsung dipakainya saat itu juga. Nenek menolak saat kami tawarkan untuk membeli pakaian dalam.
Dari awal saat sampai ITC anak beliau meminta beli celana levis lalu kami pun berusaha mewujudkannya. Selesai belanja pakaian, kami belanja lagi di lantai ground untuk membeli tas, jam tangan, mukena (pakaian sholat), sandal dan seprei sebab anggaran masih ada. Ada satu kejadian yang membuat kami sedih dimana salah satu anggota tim kami melihat anak beliau memakai tali rafia untuk dijadikan ikat pinggang. Akhirnya, kami juga carikan ikat pinggang untuknya.
Nenek sangat berucap syukur bisa menikmati semuanya pada hari itu. Dari ujung kepala sampai ujung kaki serba baru, bisa menikmati makan ayam siap saji, duduk-duduk sambil ngemil kentang goreng dan nenek sangat senang bisa tahu ada supermarket yang bernama Carrefour.
Semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang sudah diberikan para donatur kepada nenek. Amiiiin..
Penulis: Rini Ningrum
Editor: Eny Wulandari & Abdul Choliq Akbar
Alhamdulillah. nenek senang ikut SoliaGoesToMall, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua. semangat terus KNJ 🙂