Makanan adalah item yang paling banyak dijual oleh solia/sosok mulia. Hal tersebut berdasarkan statistik KNJ mulai project 1 hingga 15 yang menunjukkan bahwa 57,02% dari total 135 solia menjual makanan. Santapan yang dijual pun beragam, di antaranya makaroni goreng, rambut nenek, roti, es podeng, kerupuk, lepet dan madu botolan.
Seperti yang dijajakan oleh nenek Neneh di Jakarta Barat ini, solia inspiratif yang turut meramaikan jalan Srengseng Raya dengan dagangannya yang sederhana. Ya, nenek Neneh menjual makanan tradisional, seperti lepet, tape dan uli, dan telur asin. Harganya pun murah meriah, yaitu Rp5 ribu, kecuali lepet seharga Rp2.500. Nenek pun tidak membawa banyak, hanya 60 buah lepet, 13 buah telur asin, 10 buah tape dan 10 buah uli.
Selain nenek Neneh, ada Wa Ulung, 76 tahun yang menjual snack ringan, yaitu opak. Wa Ulung biasa menjual dagangannya di sekitar wilayah Jalan Baru, Pasar Rebo. Beliau juga biasa berjualan opak di Bazzar Attahir, Tebet pada Sabtu. Sedangkan pada Minggu, ia biasa berjualan di sekitar Kampung Melayu, Pasar Rumput dan Jatinegara.
Ada juga yang berjualan lontong sayur, yaitu bapak Supardi, 64 tahun. Beliau berjualan keliling dan biasa berjualan di jalan H. Ten Rawa Sari hingga Cempaka Putih. Beliau mulai berjualan pada jam 1 siang hingga jam 6 sore atau selepas Maghrib. Rasa lontong sayurnya enak dan harganya pun tidak menguras kantong.
Sedangkan sisanya, 42,98% dari total 135 solia menjual non makanan. Barang yang dijual solia di antaranya adalah pisau, koran dan kalender. Tidak hanya itu, ada pula yang menjual tanaman hias dan kantong kresek.
Kakek Tris adalah sosok mulia yang berjualan kantong kresek di Jakarta Timur, tepatnya di pasar Kramat Jati. Beliau biasa berjualan dari jam 07.30 – 15.00. Namun, kakek sempat tidak berjualan karena sakit yang dideritanya, yaitu diabetes. Walaupun mengidap sakit diabetes, kakek Tris tidak patah semangat. Ia tetap berjualan tanpa mengeluh sedikit pun.
Selain kakek Tris, ada kakek Mukri yang berjualan galah (tongkat panjang yang biasa digunakan untuk mengambil buah) di sekitar Kosambi, Jakarta Barat. Ia biasa berjualan dari jam 7 pagi sampai Ashar atau sekitar jam 4 sore. Galah yang beliau jual seharga Rp15 ribu dan beliau mengambil keuntungan hanya Rp1.000 saja untuk setiap galah yang laku.
Ada pula kakek Husein yang berjualan buku agama di usianya yang sudah tidak lagi muda, 75 tahun. Harga buku-bukunya pun terbilang murah, untuk buku-buku agama sekitar Rp10 ribu dan buku anak-anak Rp10 ribu untuk tiga buku. Ia biasa berjualan di wilayah Kemayoran, Cempaka Baru, Bungur, Pasar Sumur Batu, Sabang.
Solia tersebut merupakan salah satu contoh yang menjual item makanan dan non makanan. Tentunya, masih banyak solia di luar sana yang memiliki dagangan berbeda atau pun sama. Namun yang terpenting adalah membantu solia dengan cara membeli dagangannya atau memakai jasanya.
Penulis: Sabrina Alisa
Editor: Eny Wulandari